Alhamdullilah FK UA



Alhamdullilah ya Allah. Mimpi itu Engkau ijabahkan, cita-citaku sejak sekolah dasar terwujud.  Aku menyadari bahwa semua yang aku dapatkan ini adalah keberuntungan dari  Allah. Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung penuh padaku untuk mengambil jurusan ini. Awalnya takut bukan main karena aku tahu peminat dari jurusan ini tidak main-main. Pesaing dari sekolah juga tidak main-main tman yang aku hadapi adalah anak seorng dokter yang prestasinya juga bagus, anak aksel yang juga nilainya bagus, temanku yang setiap hari nebengin aku kalau pulang sekolah  (amalan dan ibadahnya bagus) dll. Atas dorongan orang tua dan keluarga besar semua itu dapat mengautkan aku bahwa aku harus mencoba FK UA. Keluarga besarku sangat mendukung karena dalam keluarga besarku belum ada yang jadi dokter. Oleh karena itu mereka sangat berharap banyak padaku ciye narsis. Sampai-sampai saking antusiasnya pak de ku mau nyumbang loh kalau aku masuk di fakultas kedokteran meskipun gatau mau disumbang apa.
Setelah daftar lewat online yah emang satu-satunya jalan ya lewat online


Di fase inilah banyak cobaan yang membuat hati ini harus semakin tegar dan ikhlas. Mulai dari temanku lelaki yang juga minatnya kedokteran “tahu diri lah dari SMANISDA gak ada yang pernah diterima fk ua lewat jalur snmptn undangan” tapi semua itu tidak pernah aku tolak mentah-mentah, hingga membuat aku merasa putus asa alias galau. Tapi beruntungnya aku punya tante yang super duper hebat. Dia selalu menguatkan aku untuk selalu mencoba dia bilang “gak papa yang pentng mencoba, daripada nyesel karena gak pernah nyoba”. Berkat kata-kata mantra dari tante dan meliht orang tuaku yang kepingin anaknya jadi mahasiswa di UA. Aku memutuskan SNMPTN mengambil FK UA dan SI ITS. Eiitss aku ngambil si its bukan berarti aku murtad dari cita-citaku melainkan disana ada omku yang bekerja sebagai dosen yang punya jabatan lumayan tinggi selangit sehingga orang tuaku berharap bahwa suatu saat kalau aku jadi dosen juga disana, kesimpulannya adalah aku ngambil si its demi orang tua yang khawatir anaknya gak dapat pekerjaan yang layak. Maklum ortuku bilang “anak cewek itu kalau bisa kerja kalau nggak jadi dokter ya jadi dosen”.


Hingga akhirnya tanggal pengumaman. Deg-deg jantug ini gabisa dikurangi. Internet ngadat. Web susah dibuka. Temen-temen udah banyak yang sms mereka tidak lolos. Semakin sedih dan bingung. Hingga akhirnya aku memasukkan nomor dan tanggal lahir. Jreeeeng “ Selamat,…..” langsung sujud syukur aku dan kedua orang tuaku. 


Entah bagaimana rasanya tersenyum bahagia didekat sebagian tangisan.  Selamat untuk teman-teman yang lolos. Teman-temanu yang belum lolos jangan pernah berkecil hati. Kalian pasti dapatkan, uma beda tanggal aja.  Jika kau percaya Tuhan tak pernah tidur, bangunlah! Segera bertindak sekuat tenaga. Tuhan akan lihat kesungguhanmu dalam berusaha dan Ia akan kabulkan. Itupun jika kau percaya. Kalau tidak, ya Tuhan tak akan membantumu”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Try Out SNMPTN part 1

Kembali Menulis